02 April 2017

REVIEW FILM JEPANG CHIHAYAFURU (2016)



Film Jepang Chihayafuru yang akan saya bahas kali ini adalah Chihayafuru part I dan II sekaligus. Karena kebetulan saya lihatnya langsung dua duanya. Maklumlah, keduanya rilis pada 2016 dan saya baru melihatnya Maret 2017 ini. Penasaran...karena katanya bagus dan memang saya sukanya cari film Jepang live Action yang diadaptasi dari manga.
Movie
Chihayafuru Part I

Movie
Chihayafuru Part II
Japanese
Chihayafuru Kami no Ku (ちはやふる 上の句)

Japanese
Chihayafuru Shimo no Ku (ちはやふる 下の句)
Directed by
Norihiro Koizumi

Directed by
Norihiro Koizumi
Rilis
19 Maret 2016

Rilis
29 April 2016
Durasi
111 menit

Durasi
103 menit
Genre
Based on Manga, Drama, Romance, School

Genre
Based on Manga, Drama, Romance, School
 
Chihayafuru part 1 atau Chihayafuru Kami on Ku (ちはやふる 上の句)  rilis pada 19 Maret 2016 dan Chihayafuru part 2 atau Chihayafuru Shimon o Ku (ちはやふる 下の句) rilis pada 29 April 2016. Kedua film ini merupakan film based on manga yang ditulis oleh Yuki Suetsugu. Manganya sendiri juga berjudul Chihayafuru dan masih ongoing hingga sekarang, di Jepang sudah mencapai volume 34 (sekitar 170an chapter).

PEMERAN


SINOPSIS
Ketika masih SD, Chihaya Ayase bertemu dengan Arata Wataya yang menyukai permainan karuta (かるた), semacam permainan kartu tradisional Jepang. Karena tertarik dan ingin berteman dengan Arata, Chihaya dan Taichi (teman sejak kecilnya Chihaya) mulai bermain ksruta sejak pertemuan mereka dengan Arata. Tapi karena satu alasan keluarga, Arata harus pindah ke perfektur Fukui. Saat perpisahan itulah, mereka bertiga berjanji bahwa akan terus memainkan karuta agar mereka dapat bertemu kembali.

Sejak perpisahan itu, mereka bertiga terpisah-pisah dan hanya Chihaya saja yang masih bertahan bermain karuta. Saat SMA, Chihaya bertemu kembali dengan Taichi yang ternyata satu sekolahan. Chihaya pun mengajak Taichi untuk membuat klub karuta di SMA tersebut. Akankah Chihaya berhasil membuat klub karuta yang minimal harus 5 orang anggota? Mengapa Chihaya sangat ingin bermain karuta? Apakah karena Arata? Bagaimana dengan Taichi, apakah ia mau bermain karuta lagi, dan mengapa?

PENILAIAN

CHIHAYAFURU PART 1 DAN PART 2
Overall
87,6
Story
90
Acting / Cast
85
Cinematography
95
Music
88
Rewatch Value
80

RATING
Chihayafuru Kami no Ku (part 1)
Rating IMDb
7,1 dari 10 (253 votes)
Chiyafuru Shimo no Ku (part 2)
Rating IMDb
7,2 dari 10 (184 votes)


REVIEW
Film Chihayafuru Kami no Ku dan Chihayafuru Shimo no Ku ini merupakan film Jepang yang sengaja dibuat 2 episode, sebenarnya masih bisa dilanjutkan lagi film ini karena masih banyak sekali misteri mengenai karakter-karakter di dalam film ini. Oya, sekedar informasi, ternyata Chihayafuru akan dibuat part 3 nya dan proses syuting Chihayafuru part 3 rencananya akan dilakukan pada musim semi 2017 ini. Wahh tak sabar menunggu...😍

Dari pada mulai ngelantur tidak jelas, mari kita mulai reviewnya dari hal cerita. Berhubung saya belum membaca manganya, tentu saya tidak akan membandingkan film ini dengan manganya. Tapi sayangnya sepertinya manganya lebih bagus dalam hal penceritaan detail, yaaa tentu saja sih, film terbatas durasi dan manga tidak.

Film Chihayafuru ini merupakan film mengenai karuta, semacam permainan kartu tradisonal Jepang, tapi sayangnya penjelasan mengenai karuta itu sendiri sangat sedikit. Memang dijelaskan secara singkat di awal cerita tetapi tetap saja bagi yang tidak mengenal budaya Jepang dengan baik, salah satunya ya saya sendiri, tetap merasa penjelasannya kurang. Yang saya lihat, karuta itu semacam permainan mendengarkan puisi tradisional Jepang kemudian memilih kartu yang tepat sesuai dengan puisi tersebut. Cepet cepetan gitu dibanding lawan dan kalau kita kalah cepat yang ngambil, kita akan kalah dengan ditandai oleh kartu lawan yang sudah habis (yang habis duluan, yang menang). Bener gak sih? Kalau misal salah, tolong direvisi ya.



Di film Chihayafuru Kami no Ku atau Chihayafuru yang part 1, pengenalan tokohnya bagus walau masih banyak tanda tanya, salah satunya mengapa Chihaya dan Taichi yang walaupun satu kota sudah lama tidak berjumpa dan baru ketemu ketika SMA. Alur cerita di Chihayafuru Kami no Ku ini sangat pas, ada sentuhan-sentuhan komedi dan drama yang pas di setiap adegannya. Permainan Karuta dalam film ini juga terlihat menarik apalagi dilengkapi dengan musik di latar belakang dan nada atau pembawaan juri (?) membaca puisinya. Di akhir cerita pun, hebatnya Chihayafuru Kami no Ku ini bisa membuat penontonnya penasaran dan ingin melihat kelanjutannya. Pengemasan cerita yang pas dan mengalir.

Untuk film kedua yaitu Chihayafuru Shimo no Ku yang rilis 1 bulan berikutnya dari Chihayafuru Kami no Ku. Alur ceritanya tentu melanjutkan cerita sebelumnya. Di film Chihayafuru Shimo no Ku, tokoh-tokoh baru diperkenalkan. Dan ceritanya pun semakin menarik karena semakin memperkenalkan bagaimana permainan karuta di Jepang yang ternyata sampai ada kompetisi ketatnya antar perfektur. Alur ceritanya yang menarik dan lengkap dengan bumbu persahabatan, drama, romance dan komedi membuat semakin bagus saja film ini. Di film Chihayafuru Shimo no Ku ini banyak konflik menegangkan yang terjadi dan membuat kita ikutan terbawa ke dalam suasana film tersebut.

Untuk pemilihan cast film sungguh sangat tepat. Setiap pemain mampu memerankan karakternya dengan baik bahkan menurut saya ada beberapa pemain yang melebihi ekspektasi saya, salah satunya Matsuoka Mayu yang memerankan Shinobu Wakamiya. Saya pernah sekilas membaca manga Chihayafuru dan bagian peran Mayu ketika Shinobu tersenyum sinis ke Chihaya saat bermain karuta sangat menjiwai, bagus sekali.

Selain itu tokoh-tokoh yang lain juga sangat piawai memainkan perannya termasuk Hirose Suzu yang memerankan Chihaya dengan sangat luwes. Pemilihan tokohnya pun ganteng-ganteng dan cantik-cantik jadi bisa sebagai nilai tambah untuk film ini.



Musik yang ada dalam kedua film Chihayafuru ini pun semakin menambah lengkap kualitas film ini. Soundtrack berjudul “Flash” yang dinyanyikan oleh grup techno pop yang beranggotakan 3 orang, “Perfume” berada di adegan yang tepat sehingga suasana dalam film semakin terbangun. Oya, kompilasi lagu soundtrack dari film Chihayafuru Clive Action ini akhirnya dijadikan satu album yang berjudul Koin o Uta (こいのうた ) yang berisi 14 lagu.

Pemandangan yang ada di kedua film ini juga patut diacungi jempol, apalagi pemandangan ketika sakura-sakura berguguran, indah sekali. 

Melihat film ini rasanya ingin sekali ke Jepang, tempatnya bagus-bagus. Pengambilan gambar suasana tempatnya sungguh selalu tepat, kelihatan keren walau sebenarnya itu sering kita temui.


Secara keseluruhan, film ini sangat worth it untuk dilihat. Membuat kita sedikit mengenal budaya tradisional Jepang yang tentunya jarang kita tahu. Oya, film Chihayafuru Kami on Ku ini juga berhasil memenangkan penghargaan New Comer of The Year oleh Mackenyu di 40th Japan Academy Prize.
Mungkin ini saja review saya mengenai film Jepang Chihayafuru ini, kalau ada yang ingin menambahkan, silahkan komen saja. Terima kasih sudah membaca review saya😊

BONUS FOTO SNAPSHOOT
Pertandingan karuta antara Arata dengan Nishida

Pertemuan tak terduga Taichi, Chihaya dan Arata

Anak-anak klub karuta Akademi Hakuo

Teman-teman klub karuta Chihaya dan Taichi : Komano, Ooe dan Nishida

Adegan berkesan di akhir cerita yang bikin tidak sabar menunggu kelanjutannya 😄



  

4 comments: